biji kelor/ moringa oleifera |
Nama umum Indonesia: Kelor, limaran (Jawa) Inggris : Moringa, ben-oil tree, clarifier tree, drumstick tree Melayu : kalor, merunggai, sajina Vietnam : Chùm ngây Thailand : ma-rum Pilipina : Malunggay
Batang berkayu (lignosus), tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis, permukaan kasar; percabangan simpodial, arah cabang tegak atau miring, cenderung tumbuh lurus dan memanjang. Daun majemuk,
bertangkai panjang, tersusun berseling, beranak daun gasal (imparipinnatus), helai daun saat muda berwarna hijau muda. Buah berbentuk panjang bersegi tiga, panjang 20 - 60 cm; buah muda berwarna hijau - setelah tua menjadi cokelat, bentuk biji bulat - berwarna coklat kehitaman, berbuah setelah berumur 12 - 18 bulan. Akar tunggang, berwarna putih, membesar seperti lobak.
Perbanyakan bisa secara generatif (biji) maupun vegetatif (stek batang). Tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai di ketinggian 1000 m dpl, banyak ditanam sebagai tapal batas atau pagar di halaman rumah atau ladang.
biji kelor/ moringa oleifera |
Periset dari Anna Technology University, Tamilnadu, India, C Senthil Kumar, membuktikan bahwa daun kelor memang berkhasiat sebagai hepatoprotektor alias pelindung hati. Menurut dokter sekaligus herbalis di Yogyakarta, dr Sidi Aritjahja, kelor mengandung antioksidan yang sangat tinggi dan sangat bagus untuk penyakit yang berhubungan dengan masalah pencernaan, misalnya luka usus dan luka lambung. “Bagian apa pun yang dipakai aman asal memperhatikan caranya,” ujar alumnus Universitas Gadjah Mada itu. Minumlah rebusan daun kelor selagi air hangat. Sebab, efek antioksidan masih kuat dalam keadaan hangat.
Menurut Dr. Paulus Wahyudi Halim di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, kelor memiliki energi dingin. Herbal seperti itu cocok untuk mengatasi penyakit dengan energi panas atau kelebihan energi seperti radang atau kanker.
Cara pemakaian nya dengan merebus 3 tangkai pada segelas air setelah itu minum airnya hangat hangat
biji kelor/ moringa oleifera |
Khasiat Daun Kelor
Bayi dan anak-anak pada masa pertumbuhan dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengkonsumsi daun kelor. Perbandingan gram, daun kelor mengandung:7 x vitamin C pada jeruk 4 x calcium pada susu 4 x vitamin A pada wortel 2 x protein pada susu 3 x potasium pada pisang
Organisasi ini juga menobatkan kelor sebagai pohon ajaib setelah melakukan studi dan menemukan bahwa tumbuhan ini berjasa sebagai penambah kesehatan berharga murah selama 40 tahun ini di negara-negara termiskin di dunia. Pohon kelor memang tersebar luas di padang-padang Afrika, Amerika Latin, dan Asia. National Institute of Health (NIH) pada 21 Maret 2008 mengatakan, bahwa pohon kelor “Telah digunakan sebagai obat oleh berbagai kelompok etnis asli untuk mencegah atau mengobati lebih dari 300 jenis penyakit. Tradisi pengobatan ayurveda India kuno menunjukkan bahwa 300 jenis penyakit dapat diobati dengan daun moringa oleifera.
Manfaat utama daun kelor adalah:
- Meningkatkan ketahanan alamiah tubuh
- Menyegarkan mata dan otak
- Meningkatkan metabolisme tubuh
- Meningkatkan stuktur sel tubuh
- Meningkatkan serum kolesterol alamiah
- Mengurangi kerutan dan garis-garis pada kulit
- Meningkatkan fungsi normal hati dan ginjal
- Memperindah kulit
- Meningkatkan energi
- Memudahkan pencernaan
- Antioksidan
- Memelihara sistem imunitas tubuh
- Meningkatkan sistem sirkulasi yang menyehatkan
- Bersifat anti-peradangan
- Memberi perasaan sehat secara menyeluruh
- Mendukung kadar gula normal tubuh
Akses terhadap air bersih bagi berjuta ummat manusia di dunia khususnya penduduk yang hidup dalam kemiskinan di berbagai negara berkembang di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan niscaya masih menjadi barang langka layaknya barang mewah padahal ketersediannya merupakan kebutuhan dasar manusia yang vital urgensinya hingga sungguh pantas apabila secara implisit terkait dalam capaian program PBB dalam “Millennium Development Goal 2015”: mengurangi tingkat kematian kanak-kanak usia balita hingga 2/3 dari yang terjadi mulai tahun 1990. Hingga sekarang ada sekitar 2 (dua) juta manusia ---kebanyakan kanak-kanak berusia dibawah 5 tahun--- yang tersia-sia meninggal dunia setiap tahun akibat tiadanya akses terhadap air bersih dan sehat yang bebas dari kontaminasi bibit penyakit yang dibutuhkan untuk air minum dan mandi-cuci-kakus sehari-hari.
Beruntung berkat sesosok jenis tanaman yang seolah terlupakan namun ternyata amat pantas dikedepankan dari riset yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah terkini “Current Protocols in Microbiology” terbitan awal Maret 2010 ternyata muncul hasil kajian berisi solusi yang berbiaya murah dan efektif yang dapat mengurangi cemaran beragam bakteri penyakit yang terdapat dalam sumber air yang tidak mengalami proses pengolahan dan penjernihan dengan penggunaan larutan ekstraksi biji Moringa Oleifera sebagai media aktif dalam proses daya pemurnian sumber air : untreated water. Daya keaktifannya rata-rata mencapai nilai hingga setinggi 90,00 - 99% dalam mengeliminasikan bakteri bibit penyakit yang lazim terdapat dalam sumber air mentah.
Moringa Oleifera adalah tumbuhan pohon yang banyak tumbuh tersebar di berbagai belahan dunia yakni di Afrika, Amerika Latin, untuk Asia di anak benua India dan kawasan Asia Tenggara. Menurut ungkapan Peneliti Michael Lea ahli dari institusi riset Clearing House yang berbasis di Kanada yang melaksanakan penelitian di atas bahkan menyebutkan pohon Moringa Oleifera pantas dijuluki sebagai pohon yang paling berguna di dunia, berhubung multi kegunaan yang bisa didapatkan yakni dari daun dan bunga yang dapat dimakan, daun yang juga dapat dijadikan pupuk, olahan bijinya untuk minyak sayur dan minyak pelita, dan yang terpenting yakni yang berkaitan dengan riset penelitian yakni bubuk bijinya sebagai media pemurnian air : ...to purify drinking water at virtually no cost.
Dalam eksperimen ini biji ditumbuk menjadi bubuk halus yang kemudian dilarutkan dalam air hingga menjadi larutan water-soluble extract untuk kemudian ditelaah daya pembersihan terhadap sumber air mentah dari cemaran bakteri patogen serta kekeruhan air hingga dihasilkan perolehan air bersih yang cukup aman untuk dapat diminum.
Pohon Moringa Oleifera ini di tanah air dikenal dengan nama pohon Kelor yakni sesosok tanaman yang memang memiliki beragam manfaat, mulai dari daun, bunga, hingga bijinya. Kegunaan yang dikenali secara tradisional di tanah air yakni sebagai bahan makanan/sayuran, lalapan, dan manfaat daun dan biji sebagai bahan obat herbal.
Sebaran tanaman ini pun luas petanya dan tidak sebatas seperti ibarat “dunia yang hanya selebar daun kelor” berhubung tersebar di berbagai belahan dunia. Moringa Oleifera memiliki kelebihan terutama karena dinilai sebagai tanaman yang tahan kekeringan dan cukup mudah pembudidayaannya.
Sejumlah riset di tanah air perihal kegunaan tanaman kelor pun telah dihasilkan dari berbagai universitas di Indonesia a.l: Tanaman kelor sebagai sumber bahan energi alternatif biodiesel (riset kajian ITB Bandung) ---seperti halnya tanaman jarak pagar--- Uji aktivitas anti-bakteri Daun Kelor (ITS Surabaya), Pemanfaatan Biji Kelor sebagai Koagulan pada Proses Koagulasi/Flokulasi dan Sedimentasi Limbah Cair Industri Pencucian Jeans (USU - Medan), dll.
tags: biji kelor, jual biji kelor, jual kelor, jual benih kelor, manfaat kelor, kayu kelor, daun kelor, bibit kelor, kelor super, benih kelor, pohon kelor, moringa oleifera, biji moringa, benih moringa, manfaat moringa, manfaat biji moringa, biji kelentang, benih kelentang, jual benih kelentang, jual biji kelentang
No comments:
Post a Comment