BIJI PJ(Pueraria javanica) |
di perkebunan kelapa sawit. Untuk memperoleh manfaat yang maksimal, penanaman kacangan harus dapat seluruhnya menutup permukaan tanah atau 100% LCP.
Seperti yang sudah Jejak Planter singgung pada perawatan TBM bahwa kami lebih menyukai menyebut LCC (Legium Cover Crop) dengan LCP (Legium Cover Plant). Tanaman
penutup tanah (kacangan) merupakan tanaman yang di budidayakan, tanaman
penutup tanah yang sering di gunakan untuk menutup tanah pada tanaman
perkebunan,terutama tanaman kelapa sawit.
JUAL BIJI/ BENIH PJ |
BIJI PJ(Pueraria javanica) |
- menahan atau mengurangi daya perusak butir-butir hujan yang jatuh dan aliran air di atas permukaan tanah,
- menambah bahan organik tanah melalui batang, ranting dan daun mati yang jatuh.
- melakukan transpirasi, yang mengurangi kandungan air tanah. Peranan tanaman penutup tanah tersebut menyebabkan berkurangnya kekuatan dispersi air hujan, mengurangi jumlah serta kecepatan aliran permukaan dan memperbesar infiltrasi air ke dalam tanah, sehingga mengurangi erosi.
Tumbuhan atau tanaman yang sesuai untuk digunakan sebagai penutup tanah
dan digunakan dalam sistem pergiliran tanaman harus memenuhi
syarat-syarat (Osche et al, 1961)
- mudah diperbanyak, sebaiknya dengan biji,
- mempunyai sistem perakaran yang tidak menimbulkan kompetisi berat bagi tanaman pokok, tetapi mempunyai sifat pengikat tanah yang baik dan tidak mensyaratkan tingkat kesuburan tanah yang tinggi,
- tumbuh cepat dan banyak menghasilkan daun,
- toleransi terhadap pemangkasan,
- resisten terhadap gulma, penyakit dan kekeringan,
- mampu menekan pertumbuhan gulma,
- mudah diberantas jika tanah akan digunakan untuk penanaman tanaman semusim atau tanaman pokok lainnya,
- sesuai dengan kegunaan untuk reklamasi tanah, dan
- idak mempunyai sifat-sifat yang tidak menyenangkan seperti duri dan sulur-sulur yang membelit.
KACANGAN SEBAGAI TANAMAN PENUTUP TANAH
I. Tanaman Kacangan Sebagai Tanaman Penutup Tanah (LCP)
Kacangan yang digunakan sebagai penutup tanah harus memenuhi syarat sebagai berikut:
- sifat perakaran tidak menggangu dan bukan merupakan saingan tanaman utama
- mudah diperbanyak baik vegetatif maupun generatif
- memberikan kandungan bahan organik yang tinggi baik dibawah sinar matahari atau terlindung
- tahan terhadap hama penyakit atau kekeringan serta bukan tanaman inang hama penyakit bagi tanaman utama
- mempunyai potensi menekan pertumbuhan gulma
Tanaman kacangan Pueraria javanica (Pj) merupakan salah satu tanaman penutup tanah yang banyak dipakai di perkebunan terutama karet. Biasa Pj ditanam bersamaan tanaman kacangan lain seperti Calopogonium mucunoides (Cm) dan Centrosema pubescens (Cp).
Penanaman kacangan tersebut sangat penting untuk menambah unsur hara,
bahan organik, mengurangi erosi, memperbaiki tata lengas tanah, dan
menekan gulma. Di sisi lain Pj berpeluang sebagai pakan ternak
mengingat tanaman ini juga disukai oleh ternak. Karena manfaat tersebut
di atas maka cukup beralasan kalau kebutuhan benih Pj cukup tinggi di Indonesia. Kebutuhan Pj
di Indonesia diperkirakan mencapai 1600 ton per tahun. Kebutuhan
tersebut akan terus bertahan sampai tahun 2010 seiring dengan
peremajaan tanaman karet yang mencapai 56.000 hektar/tahun sampai tahun
tersebut (Gunawan, 2005).
Produksi benih Pj dalam negeri masih sangat rendah. Usaha budidaya tanaman Pj secara komersial untuk memenuhi permintaan kacangan tersebut masih belum dilakukan. Saat ini produksi biji Pj masih dilakukan secara sambilan tanpa sentuhan teknologi. Wilayah yang merupakan penghasil utama benih Pj
adalah wilayah yang mempunyai periode kering tegas seperti Jawa Tengah
dan Jawa Timur (Angkapradipta, 1984). Kondisi tersebut menyebabkan
Indonesia tergantung terhadap import benih Pj dari Thailand, India dan
Philipina. Ketergantungan terhadap benih import ini juga menjadi
penyebab harga Pj di pasaran mahal dan kadangkala sulit didapatkan. Harga Pj di pasaran mencapai kisaran Rp.60.000-80.000 pada tahun 2004.
Dari hasil pengamatan di Kebun Percobaan Sungei Putih produksi benih Pj hanya 9-12 kg/ha/musim tanpa sentuhan teknologi. Hal yang sama juga dilaporkan oleh Yeoh Chong Hoe (1979) bahwa produksi biji Pj
per hektar pada awal pembungaan adalah 9,2 kg. Produksi tersebut
menurun seiring meningkatnya penutupan kanopi tanaman karet. Tentu saja
hasil tersebut tidak menarik bagi investor untuk mengusahakan benih Pj. Di samping itu daya kecambah biji Pj terutama yang ada di pasaran juga rendah yaitu di bawah 40%.
Kontak Pesan Biji/ Benih PJ SUPER Murah dan Unggul :
Bpk. Prenky Sandro Panjaitan
HP: 081215828378 | PIN 3276F693
Alamat: Perum Pelita no 35 Harjosari - Karanganyar - Jawa Tengah - kode pos 57715
No comments:
Post a Comment