biji benih jati putih/gmelina |
Jati Putih(GMELINA) termasuk tanaman penghasil kayu yang produktif. Tanaman jati putih berasal dari Asia Tenggara, di negara lain dikenal dengan nama Gamari atan Gumadi (India), Gamar (Bangladesh) atau Yemane (Myanmar). Banyak ditanam sebagai tanaman pelindung, sebagian besar dimanfaatkan sebagai tanaman komersil. Sekarang (Januari 2009) tanaman ini banyak
ditanam di daerah Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Indonesia. Para petani tertarik dengan nilai kayu jenis ini. Semua bagian pohon dapat dimanfaatkan untuk dijual, mulai dari batang gelondongan, cabang bahkan ranting. Nilai ekonomis katu ini yang tinggi membuat tanaman ini ditanam dari tepi jalan, di kebun, di halaman dan sebagainya.
Buah: berdaging, panjang 20-35 mm, kulit mengkilat, mesokarp lunak, agak manis. Biji: keras seperti batu, panjang 16-25 mm, permukaan licin, satu ujung bulat, ujung lain runcing. Terdiri dari 4 ruang, jarang dijumpai 5 ruang. Sedikitnya satu ruang berisi benih, jarang dalam satu buah terdiri dari dua biji batu. Ukuran benih meningkat menurut ukuran biji, yaitu panjang 6-9 mm. Berat 1.000 butir biji batu sekitar 400 gr. Berbunga dan berbuah setiap tahun. Di sebaran alami beriklim musim, mulai berbunga pada musim kemarau ketika pohon menggugurkan daun.
biji benih jati putih/gmelina |
biji benih jati putih/gmelina |
Di luar sebaran alami beriklim musim, periode pembungaan dan pembuahan tidak jelas, bunga dan buah terlihat kira-kira sepanjang tahun. Buah masak terjadi 1,5 bulan setelah pembungaan. Buah umumnya dikumpulkan di lantai hutan. Buah masak yang jatuh mungkin masih hijau, kemudian berubah kuning setelah satu minggu. Sekitar dua minggu, buah menjadi coklat dan setelah tiga minggu menjadi hitam. Pengumpulan lebih baik dilakukan ketika masih hijau atau kuning. Daya kecambah benih dari buah coklat atau hitam sangat rendah. Karena tidak semua buah jatuh dan masak pada saat yang sama, maka buah dikumpulkan dua kali dalam seminggu selama beberapa bulan pengumpulan. Sebelum pengumpulan buah, semak dan gulma di lantai hutan dibersihkan. Produksi buah dipengaruhi umur tegakan, kondisi ekologis dan tegakan. Produksi benih (biji batu) berkisar 30-170 kg/ha/tahun.
Pengangkutan buah ke tempat pemrosesan hendaknya dalam
keranjang terbuka atau jaring, jangan dimasukkan karung plastik. Untuk mencegah
fermentasi, buah segera diangkut ke tempat pembersihan dalam 24 jam, terutama
buah yang telah kuning atau coklat. Hati-hati kerusakan daging buah karena
fermentasi dimulai dari buah yang rusak. Di tempat pemrosesan, buah hendaknya
disortasi dalam kelompok yang segera diproses (kuning dan coklat) dan kelompok
yang memerlukan pemasakan pasca panen (hijau kekuningan). Pemasakan demikian
dilakukan di bawah naungan dengan menebar buah setebal 10-15 cm hingga berubah
kuning. Sortasi ini berlangsung 1 minggu. Pengupasan daging buah dalam jumlah
kecil dikerjakan secara manual dengan meggosok buah hingga terlepas daging
buahnya kemudian dicuci dengan air. Dalam jumlah besar, menggunakan mesin
pengupas kopi. Perendaman buah 24 jam sebelum pengupasan akan memudahkan
pelepasan daging buah. Setelah pengupasan, buah ditebar di ayakan kawat
kemudian disiram air untuk membersihkan lendir dan daging buah. Sisa daging
buah biasanya masih menempel biji setelah pengupasan, sehingga pembersihan
lanjutan yaitu secara manual dengan menggosok biji dengan pasir bercampur air
atau secara mekanis (juga dengan pasir) menggunakan pengaduk semen. Tahap
akhir, biji dicuci dan dijemur (2-3 hari). Benih kering kadar 5-8% yang
disimpan dalam suhu 4-5 °C dapat bertahan beberapa tahun tanpa ada
penurunan daya kecambah. Karena penjemuran sulit menurunkan kadar air di bawah
10%, maka benih hendaknya di oven (35-50 °C) untuk penyimpanan jangka
panjang. Jika benih akan ditabur dalam periode satu tahun setelah proses
penjemuran, maka penyimpanan dalam wadah kedap udara sudah memadai. Untuk menghindari
tikus sebaiknya disimpan dalam wadah logam. Benih tidak mengalami dormansi dan tidak memerlukan perlakuan pendahuluan.
Sebelum ditabur sebaiknya benih direndam dalam air dingin selama 24 - 48 jam. Benih
ditabur pada bedeng tanah atau pasir yang ditutup lapisan tipis tanah atau
pasir. Kecambah gmelina termasuk epigeal (kotiledon terangkat dari permukaan
tanah). Tergantung kondisi awal benih berkecambah, kulit keras akan tertinggal
atau terangkat dan benih sisanya masih mungkin berkecambah. Benih umumnya cepat
berkecambah dalam jumlah banyak. Perkecambahan sering lebih 100%, karena dari
satu biji tumbuh lebih satu kecambah. Suhu optimal perkecambahan 30 - 31 °C.
Suhu rendah menurunkan perkecambahan. Bedeng kecambah diletakkan di bawah
matahari, naungan sebagian atau penuh menurunkan daya kecambah. Kecambah
selanjutnya disapih di kantong plastik. Bibit siap tanam setelah berumur 5 - 6
bulan.
Kontak Pesan Biji/ BENIH GMELINA(JATI PUTIH) SUPER Murah dan Unggul :
Bpk. Prenky Sandro Panjaitan
HP: 081215828378 | PIN 3276F693
Alamat: Perum Pelita no 35 Harjosari - Karanganyar - Jawa Tengah - kode pos 57715
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kontak Pesan Biji/ BENIH GMELINA(JATI PUTIH) SUPER Murah dan Unggul :
Bpk. Prenky Sandro Panjaitan
HP: 081215828378 | PIN 3276F693
Alamat: Perum Pelita no 35 Harjosari - Karanganyar - Jawa Tengah - kode pos 57715
No comments:
Post a Comment