BIJI / BENIH TANJUNG |
Tanjung (Mimusops
elengi) adalah sejenis pohon yang berasal dari India, Sri Lanka dan Burma.
Telah masuk ke Nusantara semenjak berabad-abad yang silam, pohon ini juga
dikenal dengan nama-nama seperti tanjong (Bug., Mak.), tanju (Bim.), angkatan,
wilaja (Bal.), keupula cangè (Aceh), dan kahekis, karikis, kariskis, rekes
(aneka bahasa di Sulut). Pohon tanjung
berbunga harum semerbak dan bertajuk rindang, biasa ditanam di taman-taman dan
sisi jalan.
Pohon berukuran sedang, tumbuh
hingga ketinggian 15 m. Daun tunggal, tersebar, bertangkai panjang, daun yang termuda berambut coklat, yang segera gugur. Helaian daun bundar telur hingga melonjong, panjang 9–16 cm, seperti jangat, bertepi rata namun menggelombang.
hingga ketinggian 15 m. Daun tunggal, tersebar, bertangkai panjang, daun yang termuda berambut coklat, yang segera gugur. Helaian daun bundar telur hingga melonjong, panjang 9–16 cm, seperti jangat, bertepi rata namun menggelombang.
Air rebusan pepagannya digunakan sebagai obat penguat dan
obat demam. Rebusan pepagan beserta bunganya digunakan untuk mengatasi murus
yang disertai demam. Daun segar yang digerus halus digunakan sebagai tapal obat
sakit kepala, daun yang dirajang
sebagaimana tembakau, dicampur sedikit serutan kayu secang dan dilinting dengan
daun pisang, digunakan sebagai rokok untuk mengobati seriawan mulut.
Kulit akarnya mengandung banyak tanin dan sedikit alkaloid
yang tidak beracun. Minyak yang diekstrak dari biji tumbuhan ini mengandung
beberapa asam lemak. Akarnya yang
dicampur dengan cuka dapat digunakan untuk mengobati sakit tenggorokan.
Kayunya padat, berat, dan keras. Kayu dari varietas
parvifolia yang biasa tumbuh dekat pantai dipilih sebagai bahan pasak dalam
pembuatan perahu, untuk tangkai tombak dan tangkai perkakas lain, almari dan
mebel, serta untuk tiang rumah. Varietas ini bisa tumbuh setinggi 25 m dan
segemang 40 cm. Kayu tanjung juga
baik untuk dijadikan bahan ukiran, patung, penutup lantai, jembatan, dan
bantalan rel kereta api.
Sifat-sifat kayu
Kayu teras tanjung coklat tua,
sedangkan kayu gubalnya berwarna lebih muda dengan batas-batas yang jelas.
Teksturnya halus dan merata, dengan arah serat lurus, agak bergelombang atau
sedikit berpadu. Berat jenis kayu berkisar antara 0,92–1,12 (rata-rata 1,00),
dan termasuk kelas kuat I. Kayu tanjung
tergolong mudah dikerjakan dengan hasil yang amat baik; ia dapat diserut,
dibor, dilubangi persegi, dan diamplas dengan hasil yang sangat baik; serta
dibentuk dan dibubut dengan hasil yang baik hingga sangat baik.Keawetan kayu tanjung termasuk dalam kelas I-II; daya tahannya terhadap jamur pelapuk kayu termasuk kelas II, sementara terhadap rayap kering termasuk kelas IV (tidak awet). Dalam pada itu, keterawetannya tergolong sedang.
Sayangnya, kayu tanjung tidak mudah dikeringkan dengan hasil baik. Kayu ini cenderung melengkung, pecah ujung dan retak-retak permukaannya apabila dikeringkan. Meskipun relatif mudah dikupas, akan tetapi venir (lembaran tipis bahan kayu lapis) yang dihasilkan cenderung menggelombang. Pengeringan alami harus dilakukan dengan hati-hati dan dalam waktu lama, pengeringan papan setebal 3 cm (dari kadar air 39% hingga 15%) membutuhkan waktu sekitar 63 hari.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kontak Pesan Biji/ BENIH TANJUNG SUPER Murah dan Unggul :
Bpk. Prenky Sandro Panjaitan
HP: 081215828378 | PIN 3276F693
Alamat: Perum Pelita no 35 Harjosari - Karanganyar - Jawa Tengah - kode pos 57715
No comments:
Post a Comment